KATA PENGANTAR
Pertama-tama
kami mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberkati kami sehingga
makalah ini dapat diselesaikan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak
Drs L Malau M.Pd sebagai dosen
pembimbing Strategi Pembelajaran Matematika yang memberikan arahan sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Kami juga ingin mengucapkan
terimakasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah
ini dan berbagai sumber yang telah kami
pakai sebagai data dan fakta pada makalah ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang
mempunyai keterbatasan dalam berbagai
hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan makalah ini yang telah kami selesaikan tidak semua
dapat kami deskripsikan dengan sempurna dengan makalah ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin
dengan kemampuan yang kami miliki. Dimana kami juga memiliki keterbatasan
kemampuan.
Untuk itu kami menerima saran dan kritik dari
pembaca yang mana sebagai batu loncatan untuk penyusunan makalah berikutnya.
Dengan menyelesaikan makalah ini kami mengharapkan banyak manfaat yang
dapat dipetik dan diambil dari makalah ini.Adapun judul dari makalah kami ini
adalah “Strategi Pembelajaran Berbasis Komputer dan Elektronik ( E-Learning )”.
Pematangsiantar, 27 Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………… i
Daftar Isi …………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………… 1
1.1 Latar
Belakang Masalah …………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………… 2
1.3 Tujuan Masalah …………………………………………………… 2
1.4 Batasan Masalah …………………………………………………… 2
BAB II
KAJIAN TEORITIS …………………………………………………… 3
2.1 Mengenal
Strategi Pembelajaran Basis E-Learning ………..………….. 3
2.2 Karekteristik Strategi Pembelajaran e-learning
……….………………...
6
2.3 Hal yang
perlu diperhatikan dalam merancang
e-learning ..………………… 6
2.4 Teknologi Pendukung …………………………………………………….. 7
2.5 Prosedur
Pengembangan Strategi e-learning …………………………….. 8
2.6 Manfaat
Penerapan Strategi Pembelajaran e-learning …………………….. 9
2.7 Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran
e-learning …………………….. 10
BAB
III KESIMPULAN DAN SARAN
……………………………………… 12
3.1 Kesimpulan …………………………………………………… 12
3.2 Saran
…………………………………………………… 14
BAB IV DAFTAR PUSTAKA ………………………………….…………………. 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG MASALAH
Matematika merupakan ilmu universal
yang mendasari perkembangan teknologi modern, dan mempunyai peran penting dalam
berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan daya pikir manusia. Dalam mempelajari
matematika, siswa harus memahami dan aktif membangun pengetahuan baru dari
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. National Council of
Teachers of Matematics (2000) menggariskan bahwa dalam mempelajari matematika
siswa tidak hanya bergantung pada “apa” yang diajarkan, tetapi juga bergantung
pada “bagaimana” matematika itu diajarkan, atau bagaimana siswa belajar. Widiyanto
(2008:2) mengatakan, “Strategi
pembelajaran matematika yang efektif dan menarik adalah strategi
pembelajaran yang memiliki nilai relevansi dengan pencapaian daya matematika,
memberi peluang untuk bangkitnya kreativitas, mampu mengembangkan suasana
belajar mandiri dan sejauh mungkin memanfaatkan momentum kemajuan teknologi
khususnya fungsi teknologi informasi.
Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, telah muncul strategi
pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran yang disebut dengan e-learning. Komputer merupakan salah satu
teknologi informasi yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran matematika. Internet merupakan salah
satu program yang memanfaatkan media komputer. Penggunaan internet dalam dunia
pendidikan menawarkan berbagai kemudahan dan hasil yang menguntungkan bagi
siswa dan juga guru. Latihan dan percobaan-percobaan eksploratif matematika
dapat dilakukan peserta didik dengan menggunakan program-program sederhana
untuk penanaman dan penguatan konsep, membuat pemodelan matematika, dan
menyusun strategi dalam memecahkan masalah.
1.2
RUMUSAN
MASALAH
Adapun
rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1.
Apa yang
dimaksud dengan strategi pembelajaran e- learning?
2.
Bagaimana
karakteristik dari strategi pembelajaran e – learning?
3.
Apa hal – hal
yang perlu diperhatikan dalam merancang e – learning?
4.
Apa saja
teknologi pendukung pembelajaran e – learning?
5.
Bagaimana
prosedur pengembangan bahan ajar pada e-
learning?
6.
Apa manfaat dari
strategi pembelajaran e– learning dalam proses pembelajaran?
7.
Apa kelebihan
dan kelemahan dari strategi pembelajaran e – learning?
1.3
TUJUAN MASALAH
Adapun tujuan masalah dari makalah ini adalah untuk
:
1.
Mengetahui
pengertian strategi pembelajaran e – learning.
2.
Memahami
karakteristik dari strategi pembelajaran e – learning.
3.
Mengetahui hal –
hal yang perlu diperhatikan dalam merancang e- learning.
4.
Mengetahui
teknologi pendukung pembelajaran e –learning.
5.
Mengetahui
prosedur pengembangan bahan ajar pada e –learning.
6.
Mengetahui
manfaat dari strategi pembelajaran e – learning dalam proses pembelajaran.
7.
Mengetahui
kelebihan dan kelemahan dari strategi pembelajaran e – learning.
1.4 BATASAN
MASALAH
Untuk
menghindari salah penafsiran berdasarkan latar belakang masalah di atas maka
dibuat batasan masalah tentang makalah ini. Kami hanya membahas strategi
pembelajaran e – learning secara regular di kelas yang dilaksanakan secara
tatap muka. Adapun bahasan yang kami sajikan dalam makalah kami adalah
pengenalan srategi pembelajaran e –learning, karakteristik, hal – hal yang
perlu diperhatikan dalam merancang e – learning, teknologi pendukung e –
learning, prosedur pengembangan bahan ajar e–learning, manfat, serta kelebihan
dan kekurangan strategi pembelajaraan e – learning.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 MENGENAL
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS E- LEARNING
Strategi
pembelajaran adalah suatu rangkaian kegiatan yang telah dirancang guna mencapai
tujuan secara efektif dan efisien yang dilakukan oleh guru dan siswa. Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning
sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian
elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran,
interaksi, atau bimbingan.
Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada
penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang
dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini senada dengan
Cambell (2002) dan Kamarga (2002) yang intinya menekankan penggunaan
internet dalam pendidikan sebagai hakekat e-learning. Bahkan Onno W.
Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah “e”atau singkatan dari elektronik dalam
e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang
digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi
elektronik internet. Internet, Intranet, satelit, tape audio/video, TV
interaktif dan CD-ROM adalah sebahagian dari media elektronik yang
digunakan Pengajaran boleh disampaikan secara ‘synchronously’ (pada waktu yang
sama) ataupun ‘asynchronously’ (pada waktu yang berbeda). Materi
pengajaran dan pembelajaran yang disampaikan melalui media ini mempunyai teks,
grafik, animasi, simulasi, audio dan video.
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa e-learning merupakan strategi pembelajaran yang memanfaatkan jaringan
informasi (internet) dalam menunjang keberhasilan
proses belajar dan pembelajaran yang dapat digunakan adalah dalam bentuk tutorial multimedia, interaktif via
internet, dan bahan ajar bersifat mandiri.
Strategi
Pembelajaran Berbasis Komputer dan Elektronik dapat dibedakan menjadi :
a. Strategi
Pembelajaran berbasis komputer
Komputer
adalah alat elektronik yang termasuk kategori multimedia. Menurut Arsyad (Yanti
Herlanti 2005:3) komputer mampu melibakan berbagai indra dan organ tubuh
seperti telinga (audio), mata (visual), dan tangan (kinetik) yang dengan
perlibatan ini dimungkinkan informasi atau pesannya mudah dimengerti.
Komputer telah mulai diterapkan dalam pembelajaran bahasa mulai 1960. Perkembangan teknologi komputer membawa banyak perubahan pada sebuah program aplikasi yang seharusnya didesain terutama pada upaya menjadikan teknologi ini mampu memanipulasi keadaan sesungguhnya. Penekanannya terletak pada upaya yang berkesinambungan untuk memaksimalkan aktifitas belajar mengajar sebagai interaksi kognitif antara siswa, materi subjek, dan instruktur. Sistem-sistem komputer dapat menyampaikan pembelajaran secara langsung kepada siswa melalui cara berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan, sistem inilah yang disebut pngajaran dengan bantuan komputer.
Pembelajaran berbasis komputer adalah sebuah konsep baru yang sampai saat ini banyak desain dan implementasinya tentunya dalam dunia pendidikan dan pembelajaran. Kondisi ini muncul sebagai wujud nyata dari globalisasi teknologi informasi dan komputer.
Ada delapan alasan pemakaian komputer sebagai media pembelajaran. Alasan-alasan itu adalah: pengalaman, motivasi, meningkatkan pembelajaran, materi yang otentik, interaksi yang lebih luas, lebih pribadi, tidak terpaku pada sumber tunggal.
Komputer telah mulai diterapkan dalam pembelajaran bahasa mulai 1960. Perkembangan teknologi komputer membawa banyak perubahan pada sebuah program aplikasi yang seharusnya didesain terutama pada upaya menjadikan teknologi ini mampu memanipulasi keadaan sesungguhnya. Penekanannya terletak pada upaya yang berkesinambungan untuk memaksimalkan aktifitas belajar mengajar sebagai interaksi kognitif antara siswa, materi subjek, dan instruktur. Sistem-sistem komputer dapat menyampaikan pembelajaran secara langsung kepada siswa melalui cara berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan, sistem inilah yang disebut pngajaran dengan bantuan komputer.
Pembelajaran berbasis komputer adalah sebuah konsep baru yang sampai saat ini banyak desain dan implementasinya tentunya dalam dunia pendidikan dan pembelajaran. Kondisi ini muncul sebagai wujud nyata dari globalisasi teknologi informasi dan komputer.
Ada delapan alasan pemakaian komputer sebagai media pembelajaran. Alasan-alasan itu adalah: pengalaman, motivasi, meningkatkan pembelajaran, materi yang otentik, interaksi yang lebih luas, lebih pribadi, tidak terpaku pada sumber tunggal.
b. Strategi
Pembelajaran berbasis Elektronik
Sistem pembelajaran
elektronik atau e-pembelajaran
(Inggris: Electronic learning disingkat E-learning) adalah cara baru dalam
proses belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis
dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk
dengan manis di ruang kelas
untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru
secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu
pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah
program studi
atau program pendidikan.
Sejarah
dan Perkembangan E-learning
E-pembelajaran atau pembelajaran
elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois
di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer
(computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan
E-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut :
(1) Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based
Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e- learning yang berjalan dalam PC standlone
ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun
multimedia (Video dan AUDIO) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.
(2)
Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun
1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi
secara massal.
(3)
Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan
teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet.
Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan
sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari
sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru
untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya
secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan
oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
(4)
Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS
menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk
pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai
digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga
semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan
interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran
kecil.
(5)
E – Learning 2.0
E-Learning 2.0 digunakan untuk
merujuk kepada cara pandang baru terhadap pembelajaran elektronik yang
terinspirasi oleh munculnya teknologi Web 2.0.
Sistem konvensional pembelajaran elektronik biasanya berbasis pada paket
pelajaran yang disampaikan kepada siswa dengan menggunakan teknologi Internet (biasanya melalui LMS). Peran
siswa dalam pembelajaran terdiri dari pembacaan dan mempersiapkan tugas.
Kemudian tugas dievaluasi oleh guru.
2.2 KARAKTERISTIK
STRATEGI PEMBELAJARAN E-LEARNING
Karakteristik
e-learning, antara lain sebagai berikut :
a.
Memanfaatkan
jasa teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi
dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal
yang protokoler.
b.
Memanfaatkan keunggulan
komputer (digital media dan computer networks).
c.
Menggunakan bahan ajar
bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat
diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan
memerlukannya.
d.
Memanfaatkan jadwal
pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal
yang berkaitan
dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
2.3 HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MERANCANG
E - LEARNING
Untuk dapat menghasilkan e-learning yang
menarik dan diminati, Onno W. Purbo (2002) mensyaratkan tiga hal yang wajib
dipenuhi dalam merancang elearning, yaitu :
a.
Sederhana
Sistem yang sederhana akan memudahkan
peserta didik dalam memanfaatkan teknologi dan menu yang ada, dengan kemudahan
pada panel yang disediakan, akan mengurangi pengenalan sistem e-learning itu
sendiri, sehingga waktu belajar peserta dapat diefisienkan untuk proses belajar
itu sendiri dan bukan pada belajar menggunakan sistem e-learning-nya.
b.
Personal
Syarat personal berarti
pengajar dapat berinteraksi dengan baik seperti layaknya seorang guru yang
berkomunikasi dengan murid di depan kelas. Dengan pendekatan dan interaksi yang
lebih personal, peserta didik diperhatikan kemajuannya, serta dibantu segala
persoalan yang dihadapinya. Hal ini akan membuat peserta didik betah berlama-lama
di depan layar komputernya.
c.
Cepat
Kemudian layanan ini ditunjang dengan kecepatan,
respon yang cepat terhadap keluhan dan kebutuhan peserta didik lainnya. Dengan
demikian perbaikan pembelajaran dapat dilakukan secepat mungkin oleh pengajar
atau pengelola.
Sedangkan
Rosenberg (2001) mengkatagorikan tiga kriteria dasar yang ada dalam e-learning.
a.
e-learning bersifat
jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau
memunculkan kembali,mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi.
b.
e-learning dikirimkan
kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi internet.
c.
e-learning terfokus
pada pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang
menggungguli paradikma tradisional dalam pelatihan.
2.4 TEKNOLOGI PENDUKUNG
E – LEARNING
Dalam prakteknya e-learning memerlukan bantuan
teknologi. Karena itu dikenal istilah: computer based learning (CBL)
yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer; dan computer
assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu
utama komputer.
Teknologi pembelajaran terus berkembang. Namun pada
prinsipnya teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a.
Technology based learning
Technology
based learning ini pada prinsipnya terdiri dari Audio Information Technologies
(radio, audio tape, voice mail telephone) dan Video Information Technologies
(video tape, video text, video messaging).
b.
Technology based web-learning.
Technology
based web-learning pada dasarnya adalah Data Information Technologies (bulletin
board, Internet, e-mail, tele-collaboration). Dalam pelaksanaan pembelajaran
sehari-hari, yang sering dijumpai adalah kombinasi dari teknologi yang
dituliskan di atas (audio/data, video/data, audio/video). Teknologi ini juga
sering di pakai pada pendidikan jarak jauh (distance education), dimasudkan
agar komunikasi antara murid dan guru bisa terjadi dengan keunggulan teknologi
e-learning ini.
Contoh penerapan
strategi pembelajarn e –learning:
·
Menjelaskan materi
matematika dalam bentuk tutorial
·
Membuat latihan matematika
dalam model drill dan practice dalam CAI
·
Membuat multimedia bahan
ajar matematika secara menarik dalam bentuk animasi
2.5 PROSEDUR PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PADA E –
LEARNING
Langkah-langkah dalam pengembangan bahan ajar pada e-learning
yaitu :
1. Mengidentifikasi
bahan pelajaran yang disajikan setiap pertemuan
2. Menyusun
kerangka materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan instruksional dan
pencapaiannya sesuai dengan indikator – indicator yang telah ditetapkan.
3. Bahan
tersebut selanjutnya dibuat tampilan yang semenarik mungkin dengan menggunakan
aplikasi komputer yang didukung oleh
gambar, video dan bahan animasi lainnya agar siswa lebih tertarik dengan materi
yang dipelajari serta diberikan latihan – latihan sesuai dengan kaidah evaluasi
pembelajaran sekaligus bahan evaluasi kemajuan siswa.
4. Bahan
pengayaan hendaknya diberikan melalui link ke situs – situs belajar yang ada di
internet agar siswa mudah mendapatkannya.
5. Setelah
bahan selesai maka secara teknis guru tinggal mengupload ke situs e – learning
yang telah dibuat.
Berdasarkan uraian diatas, dapat
disimpulkan bahwa e-learning merupakan salah satu model pembelajaran
yang dapat digunakan oeh guru agar pembelajaran yang dilakukannya berhasil
karena pada e-larning siswa dapat mengatur sendiri kecepatan belajarnya dan
guru dapat melakukan pembaharuan bahan ajar dengan cepat dan langsng diterima
oleh siswa.
2.6 MANFAAT PENERAPAN
STRATEGI E – LEARNING
Manfaat dari penerapan Strategi E-learning menurut
Soekartawi (2003) adalah sebagai berikut:
1.
Dari sudut peserta didik
Adanya kegiatan e-learning
memungkinkan berkembangnya fleksibilitas yang tinggi.
Artinya
peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan
berulang-ulang. Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan guru setiap saat.
Dengan kondisi yang demikian ini, peserta didik dapat lebih memantapkan
penguasaannya terhadap materi pelajaran.
2.
Dari sudut guru
a. Lebih
mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung
jawabnya
sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mungkin terjadi
b. Mengembangkan
di atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya karena waktu luang
yang dimiliki relatif banyak
c. Mengontrol kegiatan
belajar peserta didik. Bahkan guru juga dapat mengetahui kapan peserta didiknya
belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari serta
berapa kali topik tertentu
dipelajari ulang
d. Mengecek apakah peserta
didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik tertentu, dan
e. Memeriksa
jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.
2.7 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN STRATEGI
PEMBELAJARAN E – LEARNING
KELEBIHAN STRATEGI PEMBELAJARAN E – LEARNING
Adapun kelebihan
dari strategi pembelajaran e-learning adalah :
1.
Tersedianya fasilitas
e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui
fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu
dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
2.
Guru dan
siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan
terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa
jauh bahan ajar dipelajari.
3.
Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar
setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di
komputer.
4.
Bila siswa memerlukan
tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat
melakukan akses di internet secara lebih mudah.
5.
Baik guru maupun siswa dapat
melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta
yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
6. Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif.
7.
Relatif lebih efisien.
KELEMAHAN STRATEGI PEMBELAJARAN E-LEARNING
Walaupun internet memiliki banyak
manfaat dalam pendidikan juga memiliki kelemahan. Beberapa kritik Bullen (2001)
dan Beam (1997) yaitu :
1. Kurangnya interaksi antara guru dan peserta didik
atau bahkan antar peserta didik itu sendiri
yang bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar
dan mengajar
2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau
aspek sosial dan sebaliknya mendorong
tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
3. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah
pelatihan daripada pendidikan
4. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai
teknik pembelajaran konvensional,
kini
juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT
5. Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi
belajar yang tinggi cenderung gagal
6. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet
7. Kurangnya tenaga
yang mengetahui dan memiliki keterampilan intenet
8. Kurangnya penguasasan bahan computer
CARA MENGATASI KELEMAHAN DARI
STRATEGI PEMBELAJARAN E- LEARNING
Menurut Soekartawi (dalam Kedasih,
2007:3) hal ini mungkin dapat diatasi dengan cara :
1.
Disediakan forum untuk berdiskusi antara guru dengan peserta didik dan antar peserta
didik,
2.
Diberikan keterampilan menguasai teknologi kepada pengajar
3.
Disediakan fasilitas jaringan dan koneksi internet di tempat-tempat pendidikan
4.
Disediakan software pembelajaran
5.
Adanya kebijakan yang mendukung pelaksanaan progran e-learning
BAB III
KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah :
1.
E-learning merupakan
strategi pembelajaran yang memanfaatkan jaringan
informasi (internet) dalam menunjang keberhasilan
proses belajar dan pembelajaran yang dapat digunakan adalah dalam bentuk tutorial multimedia, interaktif via
internet, dan bahan ajar bersifat mandiri.
2.
Karakteristik
e – learning antara lain sebagai berikut :
a.
Memanfaatkan jasa teknologi
elektronik
b.
Memanfaatkan keunggulan
computer
c.
Menggunakan bahan ajar
bersifat mandiri
d.
Memanfaatkan jadwal
pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal – hal yang berkaitan
dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer
3.
Hal – hal yang perlu
diperhatikan dalam merancang e – learning yaitu :
a.
Sederhana
b.
Personal
c.
Cepat
4.
Teknologi pendukung E –
Learning adalah sebagai berikut :
a.
Technology based learning
b.
Technology based web
learning
5.
Prosedur dalam pengembangan
bahan ajar pada e – learning yaitu :
1.
Mengidentifikasi bahan
pelajaran yang disajikan setiap pertemuan
2.
Menyusun kerangka materi
pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran
3.
Bahan pelajaran dibuat
tampilan yang menarik dengan menggunakan aplikasi computer serta diberikan
latihan – latihan sebagai bahan evaluasi kemajuan siswa.
4.
Memberikan bahan pengayaan
melalui link ke situs – situs belajar di internet agar siswa mudah
mendapatkannya.
5.
Mengupload ke situs e-
learning yang telah dibuat.
6.
Manfaat penerapan strategi e
– learning yaitu:
a.
Dari sudut peserta didik :
Berkembangnya fleksibilitas yang tinggi.
b.
Dari sudut guru :
c. Lebih
mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung
jawabnya
sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mungkin terjadi
d. Mengembangkan
diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya karena waktu luang
yang dimiliki relatif banyak
e. Mengontrol
kegiatan belajar peserta didik. Bahkan guru juga dapat mengetahui kapan peserta
didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari
serta berapa kali topik
tertentu dipelajari ulang
f. Mengecek
apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan
setelah mempelajari topik tertentu,
dan
g. Memeriksa
jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.
7. Kelebihan
strategi pembelajaran E - learning yaitu
:
1. Tersedianya
fasilitas e- moderating
2. Menggunakan
bahan ajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet.
3. Dapat
mereview bahan ajar setiap saat dan dimana saja
4. Dapat
melakukan diskusi melalui internet
5. Berubahnya
peran siswa dari biasanya pasif menjadi aktif.
6. Relatif
lebih efisiein.
Kelemahan strategi
pembelajaran e – learning yaitu :
1. Kurangnya
interaksi antara guru dan peserta didik
2. Kecenderungan
mengabaikan aspek akademik atau aspek social
3. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke
arah pelatihan daripada pendidikan
4. Berubahnya
peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional,
kini
juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT
5. Peserta
didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal
6. Tidak
semua tempat tersedia fasilitas internet
7. Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki
keterampilan intenet
8. Kurangnya
penguasasan bahan computer
Cara
mengatasi kelemahan dari strategi pembelajaran e – learning yaitu :
1. Disediakan forum untuk berdiskusi
antara guru dengan peserta didik dan antar peserta didik,
2. Diberikan keterampilan menguasai
teknologi kepada pengajar
3. Disediakan fasilitas jaringan dan
koneksi internet di tempat-tempat pendidikan
4. Disediakan software pembelajaran
5. Adanya kebijakan yang mendukung
pelaksanaan progran e-learning
3.2
SARAN
Adapun
saran dari kami adalah :
1.
Kita sebagai calon guru diharapkan dapat
menguasai kemampuan TIK sehingga dapat menerapkan strategi pembelajaran
berbasis e – learning dalam kegiatan pembelajaran.
2.
Mengetahui perkembangan kemajuan ilmu
pengetahuan untuk menambah informasi dalam penyampain materi pembelajaran.
3.
Dapat menyajikan materi dengan lebih
menarik dan membuat siswa mengganggap matematika adalah dunianya.
4.
Sekolah agar selalu memperbaiki dan
memperbaharui fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran.
BAB IV
DAFTAR
PUSTAKA
Arsyad
Azhar, M.A, 2006, Media Pembelajaran, Jakarta; PT Raja Grafindo Persada.
E-learning
: Konsep, dan Strategi Pembelajaran di Era Digital (Implementasi pada
Pendidikan Tinggi). Pernah
dipublikasi pada Jurnal Ilmiah Visioner Pada Tahun 2007
Internet Untuk Pendidikan, http://budi.insan.com, 2001.
Learning
for Distance Education System”. http://www.seamolec.or.id.
Diakses pada tanggal 15 Mei 2008.
Romi Satria Wahono, Strategi Baru Pengelolaan Situs
eLearning Gratis,
http://www.ilmukomputer.com, 2003.
Soekartawi, Prinsip Dasar E-Learning: Teori Dan Aplikasinya
Di Indonesia, Jurnal
Soekartawi.
2003. “Beberapa Kesulitan Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis
Web
Pada Sistem Pendidikan Jarak Jauh (Obstacles in Applying Web-based
Tidak ada komentar:
Posting Komentar