LAHIRNYA PENGKHUSUSAN
MATEMATIKA
NAMA NPM
1.
Herlina Kristie Siregar 08150043
2. Novita Inriany Sinaga 09150020
3.
Santy Adelina Siahaan 08150057
4. Reinhard Pasaribu 09150060
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas HKBP Nommensen
Pematangsiantar
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Banyak diantara
kita hanya menggunakan dan kagum terhadap rumus-rumus matematika yang telah
kita pelajari tanpa mengetahui siapa-siapa saja yang menemukan rumus-rumus
tersebut. Di dalam pelajaran sejarah matematika kita mempelajari siapa-siapa
saja yang berperan dalam perkembangan matematika itu. Sejarah matematika
menjadi dasar untuk pembelajaran matematika lebih lanjut sehingga penting untuk
menguasai materi sejarah yang berkaitan dengan ilmu matematika. Pada abad 17 sampai
dengan abad 20 para ahli membahas
tentang pengkhususan matematika, generalisasi matematika atas konsep matematika
yang berkembang mencakup cabang matematika lainnya.
Hingga akhirnya pada abad 20 para ahli menganalisa serta berusaha
mengembangkan matematika secara praktis
dan membagi cabang ilmu matematika menjadi
ilmu matematika terapan dan ilmu matematika murni yang sangat berguna
bagi perkembangan ilmu matematika pada abad sekarang ini.
Berdasarkan hal itulah penulis berkeinginan untuk
menambah wawasan serta pengetahuan mengenai lahirnya pengkhususan matematika tersebut.
Selain itu penyusunan makalah ini juga didasari pemberian tugas oleh dosen yang
merupakan salah satu dari syarat-syarat untuk memperoleh nilai yang baik.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas
yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana perkembangan serta pengkhususan matematika
pada abad ke-17 sampai dengan abad 20?
1.3. BATASAN MASALAH
Berdasarkan latar
belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, penulis membatasi
masalah tentang perkembangan
serta pengkhususan matematika pada abad ke-17 sampai dengan abad 20.
1.4. TUJUAN PENULISAN
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai bahan masukan bagi penulis dan
peserta seminar untuk mengetahui perkembangan serta pengkhususan matematika
pada abad ke-17 sampai dengan abad 20.
.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. MATEMATIKA ABAD 17 DAN ABAD 18
2.1.1.
Pengantar
Pada abad 17 ditemukan alat untuk menguraikan kalkulus yakni
geometri analitik. Dengan usaha yang teliti dan dasar logika yang kuat
tersusunlah analisa yang menggantikan intuisi dan formalisme pada abad
sebelumnya dan mempengaruhi penyusunan landasan komponen-komponen matematika
yang lain. Usaha tersebut membuat konsep-konsep matematika berkembang kepada
cabang-cabang matematika yang lain.
Pada abad 18 para ahli meneliti metoda baru dan kokoh
untuk kalkulus. Pada abad 19 ahli –ahli lebih luas lagi membangun landasan
logika yang kokoh pada sruktur matematika itu. Pada abad 20 ahli-ahli menyusun
generalisasi dari konsep-konsep matematika dan akhirnya cabang-cabang
matematika dibagi atas matematika terapan dan matematika murni. Maka lahirlah
ahli –ahli khusus (spesialisasi) yang terbaik hanya pada bagian-bagian tertentu
saja dari suatu cabang matematika itu.
2.1.2
Ahli – ahli Khusus
1. Keluarga
Bernoulli
Jacob
Bernoulli ( 1654 – 1705)
Jacob
dengan saudaranya Johann, ahli pertama yang menggunakan kalkulus sebagai alat untuk
menyelesaikan berbagai soal matematika. Pada tahun 1687 – 1705 Jacob menjabat
ketua Universitas Basel. Pada tahun 1697, Johan Bernoulli menjadi guru besar di
Universitas Groningen. Setelah Jacob meninggal tahun 1705, ia menggantikannya
menjadi ketua Universitas Basel. Penemuan Jacob adalah pemakaian koordinat
polar untuk menentukan jari – jari kelengkungan datar, menyelidiki sifat-sifat kurva cotangent, kurva datar derajat tinggi
dan penemuan kurva isochrone yang diterbitkan dalam majalah Acta Eruditorium
tahun 1690 dan memperkenalkan istilah integral dalam kalkulus. Didalam teori
peluang, penemuannya disebut distribusi Bernoulli, dalam aljabar dikenal
bilangan Bernoulli dan polinomial Bernoulli. Pada tahun 1696, Jacob dan Leibniz
mengganti istilah kalkulus summatoris menjadi kalkulus integralis.
Johann
Bernoulli (1667-1748).
Ia bersama muridnya de I’hospital menyusun buku
teks kalkulus yang pertama. Diperkenalkannya bentuk tak tertentu . Ia menemukan trayektori ortogonal dari berbagai kurva, menguraikan
sifat-sifat kurva cycloida., menyelidiki
kurva brachystochrone dan kurva tautochrone. Johan juga menulis persamaan
diferensial dan teori probabilitas.
Johann meninggal karena tenggelam dan ia meninggalkan
3 putra yaitu Nicolaus, Daniel dan Johann II yang juga ahli matematika.
Daniel
Bernoulli (1700-1782)
Pada
tahun 1783 Daniel menulis tentang hidrodinamika dan teori kinetis dari gas-gas.
Daniel menjadi pelopor dari hitungan diferensial parsial.
Johan
II Bernoulli (1710-1790)
Pendidikan
utamanya di bidang hukum, namun ia berbakat dalam matematika dan mempelajari
tentang panas dan cahaya yang kemudian menjadi guru besar matematika di Basel.
Johan
III Bernoulli (1744-1807)
Johan
III seorang guru besar matematika di akademi Berlin dan menulis tentang astronomi,
teori peluang dan persamaan tak tertentu.
2. Abraham
de Moivre.
Ia menulis buku dengan judul Miscellanea Analitica berisi deret bolak balik, teori peluang dan
trigonometri analitik juga memberikan andil dalam teori anuitas dan matematika
asuransi.
rumus terkenal dari de Moivre ialah (cos x + i sin x)n
= cos nx + i sin nx,
3. Brook
Taylor (1685-1731)
Pada tahun 1715,
menerbitkan teorema untuk ekspansi suatu fungsi menjadi suatu polinom yang
dikenal dengan deret Taylor. Pada tahun 1717, ia menggunakan rumus
ekspansi itu untuk penyelesaian persamaan numerik. Karya lain dari
Taylor adalah dalam teori perspektif yang menjadi pemakaian matematika
foogrametri.
4. Colin
Maclaurin (1698-1746)
Ia dikenal dalam deret pangkat
Maclaurin, yaitu ekspansi dari suatu fungsi seperti dilakukan Taylor. Maclaurin meneliti
kurva-kurva datar derajat tinggi dan geometri klasik pada soal-soal fisika.
5.
Leonard Euler (1707-1783)
Pada tahun 1727 ia menjabat ketua Akademi St. Petersburg dan
tahun 1741 menjabat ketua Akademia Prusia. Euler seorang penulis berjilid-jilid
buku matematika dan produktivitasnya menulis tidak berkurang walaupun ia telah
buta tahun 1768.
Karyanya teorema
binomial yang digunakan secara formal.
Dari karya-karyanya yang banyak dipakai sekarang penulisan
secara konvensional dari notasi-notasi berikut:
i)
Notasi
untuk fungsi
ii) Notasi sebagai basis logaritma naturalis
iii)
Notasi untuk sisi
iv)
Notasi untuk menjumlah
Karya lainnya menentukan akar
persamaan pangkat empat, di teori bilangan dijumpai teorema Euler, di teori
fungsi dikenal fungsi phi, fungsi beta, fungsi gamma dari Euler.
Dalam persamaan diferensial ia
memberikan faktor integral dan hasil penyelidikannya memberikan kurva-kurva
bulat seperti lingkaran, kurva lonjong konveks yang luasnya tetap yang disebut
orbiform dan karya tulisnya mengenai teori tentang bulan, hidrolika, masalah
alat-alat angkasa, membuat kapal, artileri, dan teori musik.
6.
Claude Alexis
Clairaut (1713-1765)
Pada usia 11
tahun ia sudah menulis tentang kurva derajat tiga. Tulisannya yang utama adalah
kurva bergulung (twisted curve) suatu
kurva ruang yang menjadi awal dari geometri diferensial. Tahun 1731 ia duduk di
Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis.
Ia menerbitkan
karyanya Theorie De La Figure De La Terre
pada tahun 1743 dan Theori de la lune pada tahun 1752 yang memenangkan hadiah
dari akademi St Petersburg tentang teori berisi gerakan bulan. Pada tahun
1759, ia menghitung kembalinya komet Hayley mendekati bumi. Namur ia salah
satu bulan.
7.
Jean-le rond
d’alembert (1717-1783)
Tahun 1741, dia
duduk di dalam Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis pada usia 24 tahun. Tahun 1743
ia menerbitkan buku dengan judul Traite
de dynamique yang uraiannya berdasar prinsip-prinsip kinetika. Pada tahun
1744, ia gunakan prinsip untuk risalat mengenai keseimbangan dan gerak cairan. Pada
tahun 1746, ia gunakan prinsip yang menyebabkan terjadinya angin. Tahun 1747, ia
menulis tentang tali yang bergetar, ia menjadi pelopor dalam persamaan
diferensial. Pada tahun 1754, ia menguraikan teori tentang limit. Tahun 1754, ia
terpilih menjadi sekretaris tetap di akademi prancis. Pada akhir hayat nyaia
bekerja pada Encyclopedie prancis.
8. Johann Heinrich Lambert (1728-1777)
Pada
tahun 1966 ia menulis hasil penyelidikannya mengenai postulat paralel yang
berjudul Die Theorie der Parallellinier. Lambert juga menulis teori tentang fungsi-fungsi
hiperbolik dan memberi notasi pada fungsi itu, menyusun ilmu ukur lukis,
menentukan orbit dari komet, teori proyeksi membuat peta dan juga menyusun
logika yang disusun oleh Leibniz.
9. Joseph Louis Lagragne (1736-1813)
Pada tahun 1766, ia menjadi ketua
Akademi Prusia dan 20 tahun kemudian menjadi guru besar pada Ecole Normale (Ecole
Polytechnique). Pada tahun 1797, ia menulis judul Theorie Des Fanction Analytiques Contenant Les Principles Du Calcul Differential.
Konsep pokok dalam buku itu ialah menyajika suatu fungsi f(x) dalam deret Taylor. Derivatif f’(x), f’’(x), … menjadi koefisien dari h, pada ekspansi
f(x+h).
Lambang f’(x), f’’(x), … diberikan oleh
Lagragne. Ia menulis teori fungsi variabel real, metode penyelesaian
persamaan-persamaan yang disebut metode Lagragne. Karya besarnya juga dalam
mekanika analitik dan di dalam system dinamika yang dikenal Persamaan Lagragne.
Dalam persamaan differensial ia mengembangkan teori-teori persamaan.
10. Gaspard Monge (1746-1818)
Pada tahun 1794 menjadi guru besar matematika pada Ecole
Polyteknique. Ia tercatatat khusus dalam ilmu ukur lukis, yaitu memproyeksikan
benda-benda ruang ke bidang datar. Karyanya dengan judul Aplication De l’ Analyse diterbitkan dalam lima jilid, dan salah
satu dari jilid itu adalah geometri differensial. Ia ahli matematika terakhir
yang disebut pada abad ke-18.
2.1.3. Lahirnya Geometri-geometri Baru.
Ada 9 orang ahli geometri baru abad 19, yaitu :
1.
Nicolai Ivanovitch
Lobachevsky (1793-1856)
Lobachevsky ingin mengganti postulat kelima dari Euclides
menjadi: ”Melalui suatu titik di luar suatu garis dapat ditarik paling sedikit
dua garis sejajar dengan garis yang ditentukan”. Akan tetapi harapan untuk
mengganti postulat Euclides tidak dapat dibuktikan bahkan pengembangan sistem
postulat itu menghasilkan suatu geometri baru non Euclides yang dikenal
sekarang Geometri Lobachevsky
2. Jamos Bolyai (1802-1860)
Boylai menciptakan sistem geometri yaitu melalui suatu
titik di luar suatu garis dapat dibuat sedikitnya satu garis lurus sejajar
dengan garis tersebut yang dikenal dengan sistem geometri Mutlak Bolyai.
3. Poncelet (1788-1867)
Poncelet menaruh perhatian
khusus pada geometri proyektif. Pengertian polar dan garis polar diuraikan dengan
cermat atas prinsip dulitas. Pemikiran Poncelet mendorong geomteri proyektif
berkembang lebih pesat.
4. Jacob Steiner (1796-1867)
Pengembangan pemikiran
poncelet menghasilkan geometri sintetis dan Steiner salah seorang dari ahli
geometri sintetis terkemuka.
5. Karl George von Staudt
Ia menciptakan geometri
proyektif dari unsure metrik dalam bukunya Geometri
der Lage yang terbit pada tahun 1847.
6. Augustus Ferdinad Mobius (1790-1868)
Pengembangan geometrinya
secara analitik.
7. Michel Chasles (1793-1860)
Ia seorang ahli geometri
sintetis terkenal, karyanya menjadi suatu ukuran terhadap geometri itu.
8. Felix Kleim (1849-1929)
Pada
tahun 1972, dalam program Erlanger ia mendefinisikan geometri sebagai teori
invarian dari grup transformasi dan dalam geometri proyektif disusun sejumlah
postulat yang disebut geometri terbatas.
9.
Maurice
Frechet
Pada
tahun 1906, ia menciptakan suatu geometri yang memandanag ruang sebagai
himpunan obyek-obyek yang disebut titik, bersama himpunan-himpunan dengan
himpunan relasi-relasi antara obyek-obyek itu. Ruang itu disebut ruang abstrak.
Himpunan relasinya disebut struktur dari ruang.
10. Lahirnya struktur aljabar baru
Sebelum abad 19,
aljabar dipandang sebagai generalisasi dari aritmetika, struktur aljabar sama
dengan struktur aritmetika. Beberapa ahli meneliti sifat-sifat asosiatif,
komutatif dan distributif dalam aljabar. Timbul pemikiran apakah ada sistem
aljabar yang konsisten tetapi tidak memenuhi sifat itu.
-
William
Rowan Hamilton (1805-1865)
Ia
seorang ahli aljabar dari Irlandia, ia menemukan aljabar quaternion. Dalam
system aljabar itu tidak berlaku sifat komutatif.
-
Herman
Grassmann (1809-1877)
Ia seorang ahli matematika
Jerman, menerbitkan karyanya dengan judul Ausdehnungslehre, mengembangkan suatu
sistem aljabar yang strukturnya berbeda dari struktur aritmetika.
-
Arthur
Cayley (1821-1895)
Ia seorang ahli matematika
Inggris, menciptakan aljabar matriks, suatu struktur aljabar yang tidak
komutatif. Dengan berkembangnya struktur baru maka aljabar melahirkan aljabar
abstrak baru, seperti aljabar grup, ring, aljabar Boole ruang vektor, aljabar
Jordan, aljabar Lie dan lain-lain.
2.1.4. Analisa Secara Aritmatika
Agust Louis Cauchy (1789-1857)
Pada tahun 1797, Lagragne sudah
menyusun landasan analisa dengan kokoh. Pada tahun 1821, Cauchy menggunakan
teori limit untuk menentukan convergensi, kontinuitas, dapat didiferensialkan,
integral.
Pada
tahun1874, pamahaman yang semakin mendalam tentang landasan analisa diberikan
oleh Weierstrass dalam penerbitan karya-karyanya mengenai fungsi-fungsi kontinu
yang tidak mempunyai derivatif atau mengenai fungsi-fungsi yang tidak mempunyai
tangent pada titik-titiknya. Bahkan Rieman memperkenalkan fungsi yang kontinu
untuk semua peubah dengan nilai irrasional tetapi tidak kontinu pada nilai
rasional. Teori Cauchy tidak mempunyai cukup landasan untuk menjelaskan hal
itu. Berarti teori limit, kontinuitas dan dapat dideferensialkan masih
tergantung dari sifat-sifat sistem bilangan riel yang sukar dan perlu diteliti
lebih mendalam.
Akhir abad 19 Richard Dedekind
(1831-1916)
Cantor
(1845-1918), Peano (1858-1932) menyederhanakan lagi landasan analisa itu,
diusut dari sistem bilangan asli. Kemudian
menyusun lagi landasan matematika berasal dari sistem bilangan asli. Awal
abad XX terbukti bahwa sistem bilangan riel disusun berdasarkan konsep teori
himpunan yang menimbulakan pandangan baru, bahwa matematika dapat disusun
berlandaskan konsep teori himpunan.
Karya
Cauchy yang dikaitkan dengan namanya ialah uji akar dari Cauchy, uji
pebandingan untuk menguji Convergensi atau divergensi deret. Dalam Teori fungsi
kompleks, ketidak-samaan Cauchy, rumus integral Cauchy, dan dasar persamaan
diferensial Cauchy-Rieman.
2.2. MATEMATIKA ABAD 19
2.2.1.
Pengantar
Teori himpunan yang ditemukan oleh Cantor dipakai sebagai
landasan sistem bilangan asli bidang-bidang matematika lain. Dengan cepat teori
himpunan mempengaruhi pemikiran ahli geometri, lahirlah ruang abstrak, teori
umum tentang dimensi, teori ukuran ( meausure ), topologi serta perubahan
pandangan atas geometri purbakala yang mengatakan hanya ada satu ruang dan satu
geometri.
Sehingga relasi dasar geometri adalah kongruensi, atau
relasi dapat ditindihkan. Setelah
terciptra geometri analitik dan geometri
non Euelides, dapatlah diterima geometri lebih dari satu. Selanjutnya terjadi penggabungan beberapa matematika
tradisional, dan melahirkan komponen-komponen matematika baru. Terdapat
analisis, seperti limit, fungsi, kontinuitas derivatif, integral dijabarkan
teori himpunan.
2.2.2. Pemikir-pemikir Matematika Abad 19
1.
Joseph
Fourier
Sebelumnya
pengertian fungsi berasal dari Leibniz yang berarti ekuivalen, suatu pengertian yang menghubungkan kordinat
titik dengan kurva. Johann Bernoulli memandang fungsi sebagai pernyataan yang
mengkaitkan perubah dan konstanta. Euler
memandang fungsi sebagai rumus yang menghubungkan perubah dan konstanta.
Setelah Fourier meneliti aliran panas dengan menggunakan
deret trigonometri maka pandangan atas konsep fungsi tadi berkembang dan
memberi hubungan yang lebih umum atas perubah-perubah. Selanjutnya, defenisi
fungsi yang lebih luas dan meliputi hubungan-hubungan diberikan oleh Dirichlet.
2.
Lejeune
Dirichlet ( 1805-1859 )
Konsep
fungsi yang diberikan oleh dirichlet adalah sebagai berikut : suatu perubahan
ialah suatu lambang yang mewakili sesuatu anggota dari himpunan bilangan. Jika
dua perubah x dan y dihubungkan dan bila kepada x diberikan suatu nilai, maka dengan
sendirinya berpasangan suatu nilai kepada y,
maka y adalah suatu fungsi dari x.
Perubahan
x disebut perubahan bebas, dan
perubahan y disebut perubahan terikat
kepada x. Nilai-nilai dari x yang diberikan itu membentuk suatu
domain dan fungsi itu, dan nilai-nilai dari y
membentuk suati daerah hasil dari fungsi itu. Pengertian fungsi itulah menjadi
pengertian dasar hubungan antara dua himpunan yang mencangkup hubungan antara
dua himpunan unsur apa saja. Maka didalam teori himpunan, fungsi f ditentukan sebagai pasangan terurut
dari dua unsur sehingga jika ( a1
, b1 ) f, ( a1 , b1 ) f dan a1 = a2 maka b1 = b2.
Himpunan
A dari semua unsur pertama dari pasangan terurut itu disebut domain dari f, dan himpunan B dari semua unsur kedua
pasangan berurutan itu disebut daerah hasil ( range ) dari fungsi itu. Dengan demikian hubungan dengan fungsi tidak lain dari
himpunan bagian dari perkalian kartesian A X B.
Korespondensi satu-satu adalah keadaan khusus dari
fungsi, yaitu suatu fungsi f sehingga
jika ( a1 , b1 ) f,
( a2 , b2 ) f dan b1
= b2, maka a1 =
a2. Hubungan fungsi f, (
a,b ) f ditulis b = f(a).
3.
Piere
simon laplace ( 1749-1827 )
Ia anak seorang petani miskin di Prancis. Karyanya
terpenting mengenai mekanika yang berhubungan dengan ruang angkasa dan teori
kemungkinan persamaan diferensial. Selama tahun 1799-1825, ia menulis karya
besarnya dengan judul Traite mencanique
celeste dan diberi gelar Newton dari Perancis.
Pada tahun 1812 terbit karya besar keduanya dengan judul Theorie analitique des probabilites. Laplace
dihubungkan dengan hipotesa perbintangan dalam ilmu falak, dan dalam teori
potential dengan persamaan Laplace. Dalam
kalkulus ada transformasi Laplace, dalam determinan ekspansi Laplace.
4.
Andrien
Maria Legendre ( 1752-1833 )
Ia
terkenal dalam matematika elementer dengan bukunya Elements de geometrie yang menjelaskan secara didaktik perbaikan
pengajaran geometri Euclides dengan menyederhanakan dalil-dalil geometri itu. Karya
lainnya ialah mengenai teori blangan, fungsi elliptik, metode kuadrat terkecil,
tentang integral dan ia juga menyusun tabel matematika.
Penemuan lain adalah polinomian legendre. Lambang (c , p) sama dengan ± 1 disebut lambang legendre. Lambang itu
dipakai dalam aritmetika moduler.
Contoh: x2 ≡
6 (mod 19) mempunyai penyelesaian yaitu (6│19) =1, tetapi x2 ≡ 39 (mod 47)
tidak mempunyai penyelesaian sebab (39│47) = -1 tidak mempunyai penyelesaian.
5.
Karl
Fredrich Gauss ( 1777-1855 )
Ia
dipandang sebagai ahli matematika terbesar abad 19 setaraf dengan Archimedes
dan Newton. Sumbangan pemikirannya pada geometri, mengenai segi banyak
beraturan, bahwa segi banyak beraturan yang banyak sisinya prim tidak dapat
dilukis kecuali jika f(n)=22n +1
, Selanjutnya ia membuktikan, bahwa persamaan polinomial
dengan koefisien bilangan kompleks, paling sedikit mempunyai satu akar
kompleks.
Karya
termashurnya adalah Disquisitiones
aritmaticae tentang teori modren dari bilangan, tentang lukisan segi banyak
beraturan. Mengenai berkebalikan kuadratik ia menulis dengan lambang legendre.
Gauss
membuktikan lambang legendre teorema tertulis jika p=2P +1 dan q=Q + 1
adalah 2 bilangan prim berlainan, maka ( p│ q ) (q │p ) = (-1)PQ
Karena p =2P +1, maka P = ( p-1 )
q=
2Q +1, maka Q = ( q-1 )
Maka cara lain untukmenulis hukum kuadratik
berkebalikan (quadratic recit rocity law) adalah :
(p│q)
(q│p) = (-1)1/2(p-1). 1/2(q-1)
Jadi ( p│ q ) (q │p ) = 1, jika p adalah residu
kuadratik modulo p.
(p│q)
(q│p) = (-1), jika p bukan residu kuadrat modulo p.
Jadi,
cukup diperhatikan apakah ½ ( p-1) +
½ (q-1) ganjil atau genap.
Karya lainnya disumbangkan pada astronomi, geodesi, listrik
geometri diferensial, metode kuadrat terkecil, hipergeometri, dan penyelidikan
tentang konvergensi deret. Ucapannya yang terkenal mengenai
matematika yaitu matematika adalah ratu
dari ilmu dan teori bilangan ratu
dari matematika.
6.
Karl
Weierstrass (1815 – 1897)
Ia
diangkat menjadi guru besar di universitas itu pada tahun 1864. Ia menulis
sejumlah makalah tentang integral hiperelliptik, fungsi Abeliun dan persamaan
diferensial. Sumbangan pikirannya paling luas adalah landasan teori fungsi
kompleks pada deret pangkat yang merupakan kelanjutan dari pemikiran yang
dicoba Lagragne di bidang kompleks. Ia menaruh perhatian khusus pada
fungsi-fungsi bulat dan fungsi dengan perkalian tak berhingga. Ia menemukan
konvergensi uniform.
Weierstrass
adalah seorang guru yang berpengalaman dengan persiapan kuliah yang sangat
cermat dan penalaran yang luar biasa cermatnya. Sehingga ia disebut bapak dari analisa modern.
7. George Bernhard Riemann ( 1826-1866)
Pada tahun 1851, desertasinya untuk memperoleh gelar
doctor memperkenalkan konsep bidang Riemann. Ia memperkenalkan topologi ke
dalam analisa. Ia memberikan defenisi tentang apa yang dapat diintegralkan yang
dikenal integral Riemann, dan abad 20 dikenal dengan Integral Lebesque. Kuliah
percobaannya yg terkenal pada tahun 1854 tentang hipotesa yang meletakkan
landasan geometri sebagai generalisasi pemikiran tentang ruang abstrak.
8. George Cantor (1845-1918)
Ia lahir di St. Petersburg, mengikuti kuliah di
universitas Berlin pada tahun 1863-1869. Waktu itu universitas berlin
dipengaruhi kemashuran Weierstarss. Ia member kuliah di universitas Halle pada
tahun 1869-1905. Perhatiaanya pertama pada teori bilangan, persamaan-persamaan
yg tidak dapat diselesaikan, deret-deret trigonometri. Teori tentang deret
trigonometri yang sukar membawa pemikirannya pada landasan analisa. Ia
menuliskan laporan pada bilangan rasional yang mengunakan barisan konvergen
dari barisan bilangan rasional berbeda dari yang diberikan secara geometri oleh
Dedekind.
Pada tahun 1874 karyanya tentang teori himpunan dan teori
tak berhingga membuat revolusi dalam matematika, dengan karyanya itu ia
menciptakan penelitian matematika yang seluruhnya baru. Ia mengembangkan teori
tentang bilangan transfinite yang berlandaskan pada sifat tak berhingga. Ia
menciptakan aritmetika transfinite seperti pada aritmetika bilangan terbatas.
Ia lanjutkan paradoks dari zeno. Teori cantor tentang teori himounan banyak
masuk ke dalam cabang – cabang matematika sekarang ini, terutama pada landasan
topologi dan landasan fungsi riel. Pertentangan antara aliran formalis dari
Hilbert dengan aliran Intusionis dari Brower adalah kelanjutan dari pertentangan
Cantor dengan pandangan Kroneckher.
2.3. MATEMATIKA ABAD 20
2.3.1. Pengantar
Setelah
terciptakan teori himpunan pertama untuk system bilangan asli kemudian teori
himpunan tersebut masuk ke berbagai cabang matematika.
Pada tahun
1854 terbit penyelidikan hukum-hukum berpikir dari Boole dengan judul Investigations of the laws of thought.
Pada tahun 1874,terbit Formal Logic dari Augustus de Morgan dan Boole menyusun
tabel matematika.
Charles Sanders Pierce(1839-1914), pada tahun 1881
menerbitkan judul The Ground Logic
berisikan symbolic logic atau teori logika dengan menggunakan lambang-lambang.
Boole menyusun tabel kebenaran pada pengerjaan logika.teori himpunan dan logika
itupun kemudian masuk ke dalam cabang-cabang matematika yang disebut matematika
modern sekarang.
2.3.2. Lahirnya mazhab matematika
1.
Alfred North Whitehead (1861-1947)
dan Bertrand Arthur William Russel (1872-1970)
Kedua ahli
logika itu menerbitkan Principia
Mathematica yang berisi aljabar proposisi dan teori himpunan yang menjadi
landasan umum dari matematika abad 20. Mazhab atau aliran dari Russel dan Whitehead
itu menyatakan bahwa semua matematika dapat dipandang sebagai jenis logika yang
disebut mazhab logistic.
2. Darvid Hilbert (1862-1943)
Hilbert mereduksi matematika dengan menggunakan lambang
seperti permainan catur dengan aturan aturan sederhana yang di tafsirkan ke dalam
bentuk matematika yang lain dan disebut mazhab Formalis.
3. L.E.
J Brower
Ia menganggap logika merupakan bidang studi didalam
matematika. Maka lebih diutamakan adalah matematika itu dari logika. Sehingga
L.E.J Brower dipandang mewakili majhab intuisi. Aliran intuisi berpendapat
tidak mungkin terdapat suatu peneliti matematika yang tak dapat dijelaskan.
4. Rudolf Carnap
Pada tahun 1920 Carnap mengembangkan formalisme kedalam
analisa bahasa. Maka pertentangan antara kaum formalis dengan kaum intusi
semakin tajam.
5. Kurt Godel
Pada tahun 1931 pertentangan antara kaum formalis dengan
kaum intuisi itu mereda setelah Godel memberi pemecahannya. Ia menemukan bahwa,
tidak mungkin membuktikan konsistensi dari suatu sistem logika dengan
metoda-metoda itu sendiri.
6. Bourbaki
Semula Bourbaki
dengan kelompoknya hendak menyusun baik pelajaran tentang analisa dengan
pandangan baru yang berlaku. Mereka lebih dahulu menyusun basisnya dengan
logika matematika dengan metoda-metoda formilnya. Dan dengan teori himpunan.
Mereka membagi matematika berdasarkan struktur-struktur yang berlaku umum.
Metoda aksiomatis memang dipelopori oleh Hilbert, Naether, dan Artir. Bourbaki
membuat pengertian struktur menjadi dasar susunan matematika yang
bermacam-macam itu. Maka terdapat 3 struktur yaitu :
a. Struktur urutan.
Di dalam suatu himpunan V, didefinisikan relasi R. relasi
biner antara anggota V ditulis x Ry x = y jika x
Ry atau y Rx dan jika x,y,z € V. jika x Ry dan Rz maka y Rz.
b. Struktur
aljabar
Di dlam
himpunan V didefinisikan komposisi, atau beberapa komposisi dan hubungan
komposisi itu ditentukan dengan syarat-syarat. Misalnya perkalian vector.
c. Struktur
topologis
Struktur
ini adlah perumusan abstrak tentang gambar-gambar intuitif tantang pengertian
seperti, batas-batas, kontinuitas dan sebagainya.
d. Struktur jamak
Dalam struktur
majemuk ini dapat di tempuh teori matematika klasik, system bilangan ilmu ukur
Euclides yang masing-masing terdapat dalam struktur induknya. Namun diragukan
apakah kelompok bourbaki ini dapat mengklasifikasinya semua cabang matematika
dalam pembagian strukturnya.
BAB
III
KESIMPULAN
Perkembangan
matematika abad 17 sampai abad 20 memberikan pandangan dan landasan kokoh untuk
mempengaruhi logika serta intuisi matematika ke
abad selanjutnya, perkembangan cabang matematika secara khusus di kelola
menjadi ilmu matematika.
Teori
himpunan sebagai landasan bilangan asli
berkembang sebagai landasan bidang-
bidang matematika lain. Teori himpunan mempengaruhi pemikiran ahli goemetri
sehingga lahirlah ruang abstrak,teori umum tentang dimensi, teori ukuran
(measure).
Terhadap
analisa seperti limit, fungsi, kontinuitas derivative integral dijabarkan berdasarkan teori himpunan. Fungsi yang berarti ekuivalen menghubu-ngkan
koordinat titik dengan kurva. Deret Fourier member hubungan yang lebih umum
atas perubah-perubah sehingga defenisi fungsi lebih luas meliputi
hubungan-hubungan yang diberikan oleh Richlet.
Pada
tahun 1874 karya George Cantor tentang teori himpunan dan teori tak berhingga
membuat revolusi dalam matematika. Ia mengembangkan teori tentang bilangan
transfinit yang berlandasan pada sifat tak berhingga dan menciptakan aritmatika
bilangan transfinite seperti pada aritmatika bilangan terbatas.
Teori
himpunan pertama awal abad 20 digunakan untuk sistem bilangan asli, kemudian
teori himpunan tersebut memasuki berbagai cabang matematika. Pengembangan
matematika dimulai dengan menggunakan lambang-lambang. Teori himpunan dan
logika tersebut kemudian masuk ke dalam cabang-cabang matematika yaitu
matematika modern sekarang.
Principia
matematika menjadi landasan umum matematika abad-20 mazhab yang disebut mazhab
logistik. Bourbaki dan kelompoknya menyusun buku dengan mendobrak pandangan
matematika yang terdiri dari:Teori bilangan,Aljabar dan Geometri .matematika
dibagi berdasarkan sruktur-struktur yang berlaku umum dan menyelidiki hubungan
dan teori matematika yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
http://ringkasanmatematika.blogspot.com/2011/01/lahirnya-pengkhususan-matematika.html
Sitorus,
J. 1990. Pengantar Sejarah Matematika dan
Pembaharuan Pengajaran Matematika di Sekolah.Bandung:TARSITO